Polisi.com, Jakarta — Sebuah gebrakan baru datang dari Polda Metro Jaya! Demi memperkuat keamanan dan ketertiban di ibu kota, polisi kini menggandeng para pengemudi ojek online (ojol) lewat komunitas yang dinamakan “Ojol Kamtibmas”.
Langkah ini resmi diumumkan dalam acara peresmian yang digelar di Stasiun Juanda, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/9/2025). Menariknya, kegiatan ini juga berbarengan dengan peluncuran Gerai Rakyat Mart, sebuah inisiatif ekonomi kerakyatan yang ikut mendukung kesejahteraan masyarakat.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Dekananto Eko Purwono, yang menjelaskan bahwa komunitas “Ojol Kamtibmas” merupakan bentuk nyata kolaborasi antara aparat kepolisian dan masyarakat, khususnya para pengemudi ojol yang sehari-hari berkeliling di berbagai sudut kota.
“Ojol Kamtibmas ini adalah bentuk kemitraan Kapolda Metro Jaya dengan teman-teman ojol, di mana mereka diharapkan bisa menjadi mitra Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jakarta,” ujar Brigjen Dekananto.
Menurutnya, para pengemudi ojol memiliki potensi besar sebagai mata dan telinga Polri di lapangan, karena mereka paling tahu kondisi jalan, lingkungan, hingga situasi masyarakat secara langsung. Dengan sinergi ini, diharapkan penanganan gangguan kamtibmas bisa dilakukan lebih cepat dan efisien.
Langkah ini juga disambut positif oleh para pengemudi ojol yang hadir. Mereka menilai, kehadiran komunitas “Ojol Kamtibmas” bukan hanya memberi manfaat untuk keamanan warga, tapi juga mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat yang selama ini mungkin terasa jauh.
Inisiatif ini membuktikan bahwa menjaga keamanan bukan hanya tugas aparat, tapi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat. Lewat gerakan “Ojol Kamtibmas”, Jakarta kini punya pasukan tambahan di jalanan — bukan dengan seragam cokelat, tapi dengan jaket hijau dan semangat solidaritas tinggi.
Polisi.com akan terus mengikuti perkembangan program inovatif ini dan bagaimana kolaborasi unik ini bisa menjadi model baru keamanan berbasis masyarakat di kota-kota lain di Indonesia.

