Padang, CNN Indonesia — Polisi menangkap sembilan orang yang diduga terlibat dalam aksi perusakan rumah yang digunakan sebagai tempat ibadah oleh Jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di kawasan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Padang.
Wakapolda Sumatera Barat, Brigjen Pol Solihin, mengatakan sembilan orang itu diamankan setelah terekam dalam video peristiwa yang sempat viral di media sosial. Polisi masih terus mendalami kasus ini dan membuka peluang penambahan tersangka.
“Yang sudah kami amankan sembilan orang, tentunya akan berkembang lagi. Sembilan orang ini adalah yang sesuai di video yang ada,” ujar Solihin kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
Menurut Solihin, pemeriksaan terhadap para terduga pelaku masih berlangsung. Sebagian dari mereka diketahui masih mengenakan pakaian yang sama saat kejadian berlangsung.
“Berdasarkan bukti-bukti itu, kami amankan. Bisa juga berkembang lagi. Dan pemeriksaan masih ada yang memakai pakaian saat melakukan dan ada juga yang berganti pakaian saat melakukan,” jelasnya.
Rumah Doa Dijaga Ketat Polisi Bersenjata Lengkap
Pantauan di lokasi pada Senin siang menunjukkan rumah doa GKSI dijaga ketat oleh puluhan personel polisi dari Satuan Brimob Polda Sumbar. Aparat bersenjata lengkap tampak berjaga di sekitar rumah yang terdiri dari dua petak tersebut.
Selain petugas, tampak pula beberapa anggota jemaat dan tim kuasa hukum dari pihak gereja. Di dalam salah satu ruang rumah, terlihat kursi-kursi yang ditata menghadap mimbar, serta kipas angin yang menggantung di langit-langit.
Menariknya, tak terlihat lagi kerusakan yang sebelumnya sempat terekam dalam video. Kaca yang sempat pecah sudah diganti, dan kondisi rumah kembali seperti semula. Namun, tidak ada yang tahu pasti siapa yang melakukan perbaikan.
Kuasa Hukum Sayangkan TKP Sudah Dibenahi
Kuasa hukum GKSI, Yutiasa Fakho, mengaku kecewa karena lokasi kejadian telah diperbaiki sebelum proses hukum berlangsung. Menurutnya, hal itu menyulitkan pembuktian kerusakan di lapangan.
“Kita sayangkan, harusnya koordinasi dulu dengan kami karena kami bertanggung jawab atas bukti-bukti,” kata Fakho di lokasi kejadian.
Ia menambahkan, pihaknya tetap akan melaporkan insiden ini secara resmi ke Polda Sumbar.
“Hari ini kami akan melaporkan kejadian ini ke Polda,” tegasnya.
Kronologi: Jemaat Dibubarkan, Anak-anak Menangis
Kericuhan terjadi pada Minggu sore (27/7/2025) ketika puluhan warga mendatangi rumah yang dijadikan rumah doa di RT 03/09, Kelurahan Padang Sarai. Saat itu, rumah tengah digunakan untuk ibadah oleh jemaat GKSI, yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak.
Tanpa banyak bicara, massa yang membawa balok kayu langsung membubarkan kegiatan. Situasi sempat memanas, jemaat panik berlarian, sementara anak-anak menangis histeris.
Polisi: Proses Masih Berjalan, Pelaku Bisa Bertambah
Hingga kini, penyelidikan masih berjalan. Polisi terus menelusuri pelaku lain yang mungkin terlibat dalam aksi perusakan ini. Polda Sumbar meminta masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi provokatif.